Selasa, 16 Juni 2015

PENDIDIKAN DAN PEMBANGUNAN NASIONAL

­­­­DASAR-DASAR KEPENDIDIKAN (DDK)
PENDIDIKAN DAN PEMBANGUNAN NASIONAL
­­­



DISUSUN OLEH KELOMPOK XI
1.       BAHTIAR SUGANDA
E1E014007
2.       DZURAYYA HAMIMI
E1E014018
3.       EKA MEILIANA SN.
E1E014019

FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI S1 PGSD REG. PAGI

2015
UNIVERSITAS MATARAM


KATA PENGANTAR

Dengan Rahmat Allah SWT, kami kelompok X PGSD A2 telah menyusun sebuah makalah Dasar-Dasar Kependidikan (DDK) tentang Pendidikan dan Pembangunan Nasional sebagaimana yang telah ditugaskan kepada kami.
Dalam makalah ini mencangkup kata pengantar, daftar isi, pendahuluan, pembahasan materi, dan penutup.
Kami sadar bahwa kami adalah manusia biasa yang tak lepas dari kesalahan (human error). Oleh sebab itu, mohon agar Ibu memberi masukan kepada kami demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat memberi manfaat serta dapat memotivasi kami maupun segenap pembaca agar senantiasa mengeksplorasi ilmu pengetahuan seluas-luasnya.


Penyusun
                           




xi

DAFTAR ISI

Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
A.     Konsep Pembangunan Sebagai Usaha Perubahan Terencana
2.1   Pengertian Pembangunan
2.2   Tujuan Pembangunan Nasional
2.3   Ruang Lingkup Pembangunan Nasional
B.     Peranan Manusia Dalam Pembangunan
2.4   Manusia Sebagai Perencana Pembangunan
2.5   Manusia Sebagai Pelaksana Pembangunan
2.6   Manusia Sebagai Pengawas Pembangunan
C.     Peranan Pendidikan Dalam Pembangunan Nasional
2.7   Peranan Pendidikan Dalam Pembangunan Nasional Dan Perubahan Masyarakat Pada Umumnya
2.8   Peranan Pendidikan Dalam Pembangunan Sarana Kehidupan Dan Lingkungan
BAB III PENUTUP
3.1  Simpulan
3.2  Saran
3.3  Daftar Pustaka                              

xii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Pembangunan nasional di bidang pendidikan adalah upaya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan manusia Indonesia dalam mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 yang memungkinkan warganya mengembangkan diri sebagai manusia Indonesia seutuhnya. Semua warga negara Indonesia dituntut aktif dalam pembangunan nasional.
Pembangunan nasional pada hakekatnya adalah pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan masyarakat Indonesia seluruhnya dengan Pancasila sebagai dasar, tujuan dan pedoman. Pembinaan dan upaya peningkatan manusia yang ditinjau pada peningkatan kesehatan jasmani dan rohani seluruh masyarakat, disiplin dan sportivitas serta pengembangan prestasi yang dapat membangkitkan rasa kebangsaan nasional .
Mewujudkan pembangunan nasional di bidang pendidikan diperlukan peningkatan dan penyempurnaan pendidikan nasional, yang disesuaikan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta kesenian, adat istiadat dan kebutuhan pembangunan terutama di lembaga-lembaga pendidikan.
Pendidikan adalah suatu usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik agar berperan aktif dan positif dalam hidupnya sekarang dan yang akan datang, dan pendidikan nasional Indonesia adalah pendidikan yang berakar pada pencapaian tujuan pembangunan nasional Indonesia.Pendidikan dikelompokan sesuai dengan sifat dan kekhususan tujuannya dan program yang termasuk jalur pendidikan sekolah terdiri atas pendidikan umum, pendidikan keturunan dan pendidikan lainnya. Serta upaya pembaharuannya meliputi landasan yuridis, kurikulum dan perangkat penunjangnya, struktur pendidikan dan tenaga kependidikan.
Pendidikan dapat ditinjau dari dua segi, yaitu sudut pandang masyarakat dan sudut pandang individu.Pendidikan dilihat dari sudut pandang masyarakat merupakan pewarisan kebudayaan dari generasi tua kepada generasi muda agar nilai-nilai yang ada tetap terjaga kelestariannya, sehingga identitas suatu masyarakat tetap lestari. Sedangkn dilihat dari sudut pandang individu, pendidikan merupakan proses pengembangan potensi-potensi yang terpendam dalam setiap individu, sehingga individu tersebut mempunyai kemampuan intelektual yang tinggi dalam interaksi kehidupan sosial masyarakat. Merujuk dua sisi pandangan pendidikan tersebut seyogianya pendidikan di jadikan pijakan konkrit dalam upaya membangun karakter bangsa (nation character building). Sudah saatnya konsep pendidikan modern dan terarah yang sesuai dangan situasi dan kondisi serta kebutuhan masyarakat di terapkan oleh pemerintah.
Disamping itu, pembangunan pada hakekatnya adalah proses perubahan terus-menerus yang merupakan kemajuan dan perbaikan yang mengarah pada tujuan yang ingin dicapai. Pembangunan yang dilaksanakan tersebut ialah merupakan rangkaian gerak perubahan menuju kepada kemajuan dan dalam beberapa hal perubahan itu bahkan merupakan perubahan yang mendasar sifatnya. Artinya, pembangunan itu juga meliputi perubahan konstitusional sebagai dasarnya. Sebagai contoh adalah pembangunan Orde Baru yang berusaha meletakkan kembali pada pancasila secara murni dan konsekuen.



1.2  Rumusan Masalah
a.       Apa pengertian pembangunan nasional?
b.       Apa tujuan pembangunan nasional?
c.        Apa saja ruang lingkup pembangunan nasional?
d.       Bagaimana peranan manusia dalam pembangunan nasional?
e.        Bagaimana peranan pendidikan dalam pembangunan nasional?

1.3  Tujuan
a.       Untuk mengetahui pengertian pembangunan nasional.
b.       Untuk mengetahui tujuan pembangunan nasional.
c.        Untuk mengetahui ruang lingkup pembangunan nasional.
d.       Untuk mengetahui peranan manusia dalam pembangunan nasional.
e.        Untuk mengetahui peranan pendidikan dalam pembangunan nasional.
















BAB II
PEMBAHASAN

A.     Konsep Pembangunan Sebagai Usaha Perubahan Terencana
2.1  Pengertian Pembangunan
Sebagaimana yang termaksud dalam Garis-Garis Besar Haluan Negara bahwa pembangunan pada hakekatnya adalah proses perubahan terus-menerus yang merupakan kemajuan dan perbaikan yang mengarah pada tujuan yang ingin dicapai (GBHN, 1988). Pembangunan yang dilaksanakan tersebut ialah merupakan rangkaian gerak perubahan menuju kepada kemajuan dan dalam beberapa hal perubahan itu bahkan merupakan perubahan yang mendasar sifatnya. Artinya, pembangunan itu juga meliputi perubahan konstitusional sebagai dasarnya. Sebagai contoh adalah pembangunan Orde Baru yang berusaha meletakkan kembali pada pancasila secara murni dan konsekuen.
Pengertian pembangunan menurut beberapa ahli :
1)      Pembangunan merupakan proses untuk melakukan perubahan (Riyadi  dan Deddy Supriyadi Bratakusumah, 2005).
2)      Siagian (1994) memberikan pengertian tentang pembangunan sebagai “Suatu usaha atau rangkaian usaha pertumbuhan dan perubahan yang berencana dan dilakukan secara sadar oleh suatu bangsa, negara dan pemerintah, menuju modernitas dalam rangka pembinaan bangsa (nation building)”.
3)      Ginanjar Kartasasmita (1994) memberikan pengertian yang lebih sederhana, yaitu sebagai “suatu proses perubahan ke arah yang lebih baik melalui upaya yang dilakukan secara terencana”.
4)      Pembangunan adalah semua proses perubahan yang dilakukan melalui upaya-upaya secara sadar dan terencana. Sedangkan perkembangan adalah proses perubahan yang terjadi secara alami sebagai dampak dari adanya pembangunan (Riyadi dan Deddy)
Di dalam pelaksanaan pembangunan nasional juga diperlukan beberapa asas, antara lain:
a.       Asas Manfaat
Yakni bahwa segala usaha dan kegiatan pembangunan harus dapat dimanfaatkan sebesar-besarnya bagi kemanusiaan, bagi peningkatan kesejahteraan rakyat dan bagi pengembangan pribadi warga Negara.
b.       Asas Usaha Bersama dan Kekeluargaan.
Yakni bahwa usaha mencapai cita-cita dan aspirasi bangsa harus merupakan usaha bersama dari bangsa dan seluruh rakyat yang dilakukan secara gotong royong dan dijiwai semangat kekeluargaan.
c.     Asas Demokrasi
Yakni demokrasi yang berdasarkan pancasila yang meliputi bidang-bidang politik, sosial dan ekonomi serta dalam penyelesaian masalah-masalah nasional berusaha sejauh mungkin menempuh jalan permusyawaratan untuk mencapai mufakat.
d.       Asas Adil dan Merata.
Yakni bahwa hasil materil dan spiritual yang dicapai dalam pembangunan harus dapat dinikmati oleh seluruh bangsa dan bahwa tiap-tiap warga Negara berhak menikmati hasil-hasil pembangunan yang layak, diperlukan bagi kemanusiaan, dan sesuai dengan nilai darma baktinya yang diberikan kepada bangsa dan Negara.
e.        Asas Perikehidupan dalam Keseimbangan.
Yakni keseimbangan antara kepentingan-kepentingan yaitu kepentingan dunia dan akhirat, materiil dan spiritual, jiwa dan raga, individe dan masyarakat, dan lain-lain.
f.         Asas Kesadaran Hukum.
Yakni setiap warga Negara Indonesia harus sadar dan taat kepada hukum, dan mewajibkan Negara untuk menegakkan dan menjamin kepastian hukum.
g.       Asas Kepercayaan Pada Diri Sendiri.
Yakni pembangunan naasional harus berlandaskan pada kepercayaan akan kemampuan dan kekuatan sendiri serta bersendikan kepada kepribadian bangsa (GBHN, 1988)

2.2  Tujuan Pembangunan Nasional
Tujuan nasional bangsa Indonesia seperti yang termaktuf dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, adalah untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.
Untuk mewujudkan tujuan nasional tersebut diselenggarakan pembangunan nasional secara berencana, meyeluruh, terpadu, terarah, dan berkesinambungan. Adapun tujuan pembangunan nasional adalah untuk mewujudkam masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 di dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang merdeka, berdaulat, bersatu, dan berkedaulatan rakyat dalam suasana perikehidupan bangsa yang aman, tenteram, tertib dan dinamis serta dalam lingkungan pergaulan dunia yang merdeka, bersahabat, tertib dan damai.
Tujuan pembangunan nasional di Indonesia adalah untuk mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur yang merata, materil dan spiritual berdasarkan Pancasila. Tujuan itu sejalan dengan tujuan bangsa Indonesia yang terdapat dalam Pembukaan UUD 1945 alinea 4, yaitu:
a.  Memajukan kesejahteraan umum.
Indikator kesejahteraan melekat erat pada hal hal berbau ekonomi bagaimana rakyat punya daya beli terhadap bahan bahan pokok. Dalam mewujudkan Kesejahteraan pemerintah tentu mempunyai program yang bertujuan membangun sistem dan infrastruktur dalam mendukung perekonomian masyarakatnya.
Dalam pengertian kesejahteraan kita tahu kesejahteraan bukanlah masalah ekonomi saja ada masalah kesehatan, masalah keamanan dan kedamaian. Dalam mewujudkan ini pemerintah terutama yang sekarnag ini banyak mengeluarkan "kertu member" bagi orang yang kurang mampu agar bisa berobat. Walaupun masih kurang maksimal tentu saja kebijakan yang baik ini harus diapresiasi.
b.  Mencerdaskan kehidupan bangsa.
Ini erat kaitannya dengan masalah pendidikan di Indonesia. Pendidikan merupakan indikator penting dalam kemajuan pembangunan nasional. Kualitas pendidikan yang merata tentu akan mendukung pembangunan yang merata pula. Pemerintah dalam hal ini juga saya rasa sudah ada usaha untuk meningkatkan kualitas pendidikan walau kita pun tahu masih banyak yang putus sekolah. Kebijakan pemerintah yang mendukung  pendidikan seperti bantuan dana BOS ataupun progam wajib belajar bahkan ada di daerah tertentu yang membuat program sekolah gratis untuk siswanya. 
c. Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian    abadi, dan keadilan sosial.

2.3  Ruang Lingkup Pembangunan Nasional
Ruang lingkup pembangunan nasional meliputi :
1.       Bidang Ekonomi
Pembangunan ekonomi adalah suatu proses kenaikan pendapatan total dan pendapatan perkapita dengan memperhitungkan adanya pertambahan penduduk dan disertai dengan perubahan fundamental dalam struktur ekonomi suatu negara dan pemerataan pendapatan bagi penduduk suatu negara. Pembangunan ekonomi tak dapat lepas dari pertumbuhan ekonomi (economic growth); pembangunan ekonomi mendorong pertumbuhan ekonomi, dan sebaliknya, pertumbuhan ekonomi memperlancar proses pembangunan ekonomi.
2.       Bidang Kesejahteraan Rakyat, Pendidikan dan Kebudayaan
Pembangunan bidang kesejahteraan rakyat tentunya merupakan pembangunan utama dalam suatu negara dalam mencapai kemakmuran sebesar-besarnya dan secara adil dan merata. Di samping itu, pendidikan juga merupakan aset pembangunan yang tak kalah diperhitungkan. Tanpa pendidikan yang memadai, maka kesejahteraan pun belum akan merata secara menyeluruh. Maka, pembangunan kesejahteraan rakyat dan pembangunan pendidikan ibarat ibu dan ayah yang selalu berdampingan. Kebudayaan juga tak lepas dari pembangunan nasional yang berkesinambungan.
3.       Bidang Agama dan Kepercayaan terhadap Tuhan yang Maha Esa
Bicara pembangunan agama dan kepercayaan, Indonesia adalah negara terbesar di dunia dengan penduduk muslim terbesar pula di dunia yakni sekitar 200 juta jiwa. Walau demikian, Indonesia juga mengakui agama lain seperti Kristen, Hindu, Buddha, dan Konghucu. Mengapa demikian? Karena Indonesia adalah negara berKetuhanan yang Maha Esa bukan negara agama. Oleh sebab itu, pembangunan nasional bidang agama dan kepercayaan menitikberatkan kepada kualitas diri kepada sang Pencipta dan sifat toleransi serta pengamalan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
4.       Bidang IPTEK
IPTEK atau Ilmu Pengetahuan dan Teknologi adalah suatu kondisi zaman yang selalu berubah secara dinamis mengikuti perkembangan zaman seperti air yang selalu mengisi ruang-ruang yang kosong. Oleh sebab itu, manusia harus memanfaatkan kesempatan untuk berubah secara kontinuitas menyesuaikan diri dengan perkembangan IPTEK. Dengan ini, maka secara tidak langsung masyarakat telah ikut melakukan pembangunan skala nasional dalam bidang IPTEK.
5.       Bidang Hukum dan HAM
Tegaknya suatu negara dapat dilihat dari tegaknya hukum dan tegaknya HAM secara adil dan merata. Sautu misal, jika ada suatu warga negara dan atau non-warga negara melakukan tindak kriminal, maka ia tetap ditindak secara hukum yang sah di tempat ia melakukan tindakan tersebut. Walau demikian, ia tetap berhak mendapat perlindungan hukum. Perlindungan HAM dan tegaknya Hukum di Indonesia dinilai masih kurang oleh warga sendiri. Hal ini dibuktikan dengan beberapa temuan hukum yang dipandang tidak adil seperti bebasnya BG yang sebelumnya dinyatakan tersangka oleh KPK. Contoh lain misalnya adalah seorang lansia dihukum secara berat karena dianggap mencuri di ladang miliknya sendiri. Di sisi HAM, masih banyak pelanggaran yang dilakukan sehari-hari oleh pihak tertentu seperti tindak kekerasan, prostitusi, bentrok, dan sebagainya. Namun, tentu kita tidak boleh memandang sesuatu dengan sebelah mata. Banyak juga keberhasilan lembaga negara dalam menegakkan Hukum dan HAM. Dengan semangat ini, pemerintah senantiasa membangun kuantitas dan kualitas kelembagaan negaranya demi terciptanya masyarakat yang adil, tenteram, dan makmur.
6.       Bidang Politik
Pendidikan politik sangat penting untuk diperoleh oleh tiap-tiap warga negara. Karena dengan pendidikan politik, kita bisa menyalurkan aspirasi kepada pemerintah dalam bentuk perwakilan di tingkat I maupun di tingkat II. Di samping itu, dengan pendidikan politik pula kita bisa membangun bangsa ini ke arah yang lebih maju. Politik adalah sarana demokrasi sehingga sangat diperlukan untuk membangun bangsa ini kedepannya. Oleh sebab itu, pemerintah sejak dulu dengan giatnya memperbaiki pendidikan politik seperti menambah jam pelajaran PKn dan Pendidikan Pancasila di tiap-tiap instansi baik formal, in-formal dab bahkan non-formal. Hal ini dilakukan demi kemajuan bangsa ke arah yang lebih baik dan lebih makmur.
7.       Bidang Pertahanan dan Keamanan
Indonesia adalah bangsa yang besar dan bermartabat. Dengan penduduk yang tersebar di wilayah nusantara yang sangat luas ini dengan ratusan ribu pulau, maka tak heran jika pembangunan nasional bidang pertahanan dan keamanan patut diperlukan demi menjaga stabilitas nasional. Pembangunan pertahanan guna menjaga keutuhan negara dari luar dan atau dari dalam seperti gerakan separatis. Hal ini biasanya diimplementasikan dalam meningkatkan SDA dan SDM Kemiliteran (TNI) dan pertahanan rakyat semesta atau PERMESTA. Sedangkan pembangunan keamanan adalah upaya pembangunan guna mengayomi masyarakat secara menyeluruh seperti kepolisian, hansip, dan sebagainya.

B.     Peranan Manusia Dalam Pembangunan Nasional
Peranan manusia dalam pembangunan sudah jelas, yakni sebagai perencana, pengawas, dan pelaksana. Ini dikarenakan hanya manusia yang bisa melaksanakan 3 hal di atas, tidak mungkin hewan atau tumbuhan yang melakukannya. Untuk memenuhi peran manusia dalam 3 bidang di atas, yang terpenting tentu saja peningkatan dalam bidang SDM.
2.4  Manusia Sebagai Perencana Pembangunan
Potensi yang ada dalam arti manusia, ia diciptakan Tuhan sebagai makhluk berpikir adalah merupakan potensi besar yang harus digali dan ditumbuh-kembangkan.
Salah satu keberhasilan dari suatu usaha (pembangunan) adalah diawali dari perencanaan yang teliti, cermat dengan memperhitungkan segala sesuatu yang berkaitan dengan proses pembangunan.
Manusia sebagai perencana dalam pembangunan khususnya dibidang pendidikan, yaitu manusia sebagai subjek untuk merencanakan sebuah pendidikan yang didasari oleh kebutuhan dari manusia itu sendiri. Pendidikan sangat berpengaruh dalam perkembangan pembangunan nasional.
2.5  Manusia Sebagai Pelaksana Pembangunan
Dalam pembangunan yang berdimensi, peranan manusia sebagai perencana sangatlah menentukan. Karena disamping manusia sebagai perencana, ia sekaligus sebagai pelaksana. Hal ini juga tercantum di dalam Garis-garis besar Hukum Negara, bahwa salah satu modal dasar pembangunan adalah jumlah penduduk yang besar.
Manusia sebagai pelaksana dalam pembangunan nasional khususnya dalam bidang pendidikan tentu saja dalam hal ini manusialah yang melaksanakan pendidikan sesuai yang telah direncanakan oleh manusia itu sendiri.

2.5  Manusia Sebagai Pelaksana Pembangunan
Dalam merencanakan dan melaksanakan pembangunan, manusia juga berperan penting sebagai pengawas agar pembangunan tersebut berjalan sesuai dengan yang telah direncanakan sebelumnya.
Setiap pembangunan yang diaktualisasikan melalui pendidikan selalu berurusan dengan manusia, karena manusia yang dapat dididik dan membangun pendididkan. Immanuel Kant menyatakan “Bayi bisa menjadi manusia bila berada di tengah-tengah manusia”. Oleh karena itu pembangunan harus diarahkan pada pembangunan manusianya sebagai satu-satunya makhluk di bumi ini yang dikarunia potensi untuk menyempurnakan diri walaupun tidak akan pernah tercapai.
Dr. Emil Salim (dalam Tim, 2008) menyatakan bahwa pembangunan harus didasarkan atas prinsip moral dan memuat pokok-pokok sebagai berikut:
1.       Pembangunan adalah ibadah kepada Tuhan YME sehingga perkembangan setiap penglihatan dan perilaku harus bersumber pada pengabdian diri kepada-Nya..
2.       Pembangunan memuat kegiatan mengejar kemajuan lahiriah seperti : pendidikan, kebebasan dan keadilan.
3.       Dalam melaksanakan pembangunan manusia memiliki tanggung jawab selaku pengelola di muka bumi, sehingga perbuatannya dapat diperhitungkan.
4.       Pembangunan tertuju pada pembentukan manusia Indonesia seutuhnya yang memuat ciri keselarasan hubungan antara manusia dengan masyarakat lingkungannya.
 Pembangunan adalah pembebasan diri manusia dari berbagai hambatan perbuatan manusia seperti kemiskinan, ketidak tahuan, ketidak adilan, ketidak bebasan dan ketimpangan sosial agar tercapai kualitas dan martabat manusia setinggi-tingginya.

C.     Peranan Pendidikan Dalam Pembangunan Nasional
  Pendidikan sebagi upaya bulat dan menyeluruh hasilnya tidak dapat segera dilihat. Ada jarak penantian yang cukup panjang antara dimulainya proses usaha dengan tercapainya hasil.
Namun demikian jika ditinjau secara seksama tidaklah dapat dipungkiri bahwa andil yang diberikan oleh pendidikan pada pembangunan sungguh sangat besar. Jika pembangunan merupakan sistem  makro, maka pendidikan merupakan sebuah komponen atau bagian dari pembangunan
2.7  Peranan Pendidikan Dalam Pembangunan Nasional Dan Perubahan Masyarakat  Pada Umumnya
Peranan pendidikan dalam pembangunan dapat ditinjau dari beberapa segi, diantaranya ialah :
a)       Segi Sasaran
Pendidikan adalah usaha sadar yang ditujukan kepada peserta didik agar menjadi manusia yang berkepribadian kuat dan utuh serta bermoral tinggi. Jadi dapat disimpulkan bahwa tujuan citra manusia pendidikan adalah terwujudnya citra manusia yang dapat menjadi sumber daya pembangunan yang manusiawi.
Prof. Dr. SlametIman Santoso menyatakan bahwa tujuan pendidikan menghasilkan manusia yang baik. Manusia yang baik di mana pun ia berada akan memperbaiki lingkungan.
b)      Segi Lingkungan
1.  Lingkungan Keluarga
Di dalam lingkungan keluarga, anak dilatih berbagai kebiasaan baik tentang hal-hal yang berhubungan dengan kecekatan, kesopanan, dan moral. Di samping itu juga ditanamkan keyakinan-keyakinan terutama yang bersifat religius. Hal-hal tersebut sangat tepat dilakukan pada  masa kanak-kanak sebelum perkembangan rasio mendominasi perilakunya. Kebiasaan baik dan keyakinan penting yang mendarah daging merupakan landasan yang sangat diperlukan untuk pembangunan.
2.  Lingkungan Sekolah
Di lingkungan sekolah (Pendidikan Formal), peserta didik dibimbing untuk memperluas bekal yang telah diperoleh dari lingkungan keluarga berupa pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Bekal tersebut dipersiakan secara formal dan berguna sebagai sarana penunjang pembangunan di berbagai bidang.
3.  Lingkungan Masyarakat
Di lingkungan masyarakat  (Pendidikan Non Formal), peserta didik memperoleh bekal praktis untuk berbagai jenis pekerjaan, khususnya mereka yang tidak sempat melanjutkan proses belajarnya melalui jalur pendidikan formal. Pada masyarakat yang sedang berkembang, sistem pendidikan mengalami perkembangan pesat. Hal ini berkaitan erat dengan semakin berkembangnya sektor swasta yang menunjang pembangunan.
c)       Segi Jenjang Pendidikan
Jenjang pendidikan dasar, menengah dan perguruan tinggi memberikan bekal bagi peserta didik secara terus menerus sekaligus merupakan basis pendidikan yang berkualitas.
Pengembangan sistem pendidikan nasional merupakan salah satu usaha untuk mewujudkan wawasan nusantara yang mencakup perwujudan kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan politik, sosial budaya, ekonomi serta pertahanan dan keamanan.
Oleh karena itu pembangunan tidak terbatas pada pembangunan ekonomi dan industri semata tetapi meliputi upaya-upaya yang beragam sesuai dengan keanekaragaman masalah dan rintangan kebutuhan suatu masyarakat.(Husein, 2011)
d)      Segi Pembidangan Kerja
Pembidangan kerja menurut sektor kehidupan meliputi bidang ekonomi, hukum, sosial politik, keungan, perhubungan, komunikasi, pertanian, pertambangan, pertahanan, dan lain-lain. Pembangunan sektor kehidupan tersebut dapat diartikann sebagai aktivitas, pembinaan, pengembangan dan pengisian bidang-bidang kerja tersebut agar dapat memenuhi hajat hidup warga Negara sebagai suatu bangsa sehingga tetap jaya di kancah nasioanl maupun internasional.
Pembinaan dan pengembangan bidang-bidang tersebut hanya mungkin dikerjakan jika diisi oleh orang-orang memiliki kemampuan (skill) seperti yang dibutuhkan. Orang-orang yang dimaksud hanya tersedia jika diberi pendidikan dan dilatih sesuai dengan perkembangannya.
2.8  Peranan Pendidikan Dalam Pembangunan Sarana Kehidupan Dan Lingkungan
a.  Peranan Pendidikan Dalam Pembangunan Sarana Kehidupan (SDM)
1.  Membangun manusia sebagai pelaksana transformasi
2.  Membina manusia sebagai tenaga produktif
3.  Membentuk kepribadian yang berorientasi kepada prestasi
4. Memperhitungkan dimensi sumber daya manusia dan pengembangan    lapangan   kerja
5.  Merubah pola pikir masyarakat yang masih pada taraf rendah.
(Tirtahardja, 2005)
b.  Peranan Pendidikan Dalam Pembangunan  Lingkungan
Secara umum yang dimaksud dengan lingkungan adalah segala benda, kondisi, keadaan yang mempengaruhi kehidupan makhluk, termasuk manusia. Untuk itu lingkungan hidup perlu ditata dan dimanfaatkan dengan penuh perhitungan agar dapat membawa makna bagi manusia sebagai pengelola sekaligus yang menikmati hasil lingkungan hidup itu sendiri.
Peranan pendidikan dalam pembangunan lingkungan hidup, sebagai berikut.
1.            Memberi arahan pada manusia bahwa memelihara, mengelola dan melestarikan lingkungan hidup adalah suatu keharusan.
2.            Memberikan bimbingan bahwa pengendalian alam harus bersifat rasional dan tidak merusak tata lingkungan hidup manusia.
3.            Supaya pembangunan yang dilaksanakan dapat menjaga keseimbangan dan pembinaan ekosistem.
4.            Untuk mengolah sumber daya alam manusia dapat memberikan manfaat bagi manusia.
5.      Untuk menyelaraskan antara kebutuhan manusia dengan daya dukung alam yang ada.
6.            Membudayakan pola hidup yang serasi dengan ekosistemnya.(Tim, 2008)




BAB III
PENUTUP

3.1  Simpulan
Pendidikan dan pembangunan nasional merupakan hal yang saling berkaitan. Kualitas pendidikan di Indonesia akan sangat berpengaruh dalam majunya negeri ini. Maka, pembangunan nasional berbanding lurus dengan pendidikan. Artinya bahwa pembangunan nasional akan menjadi lebih baik jika kualitas pendidikan terus-menerus diperbaiki ke arah yang lebih baik pula. Dengan pendidikan, manusia dapat menjadi manusia seutuhnya apabila ditunaikan dengan serius dan proses yang matang mulai dari pendidikan formal, informal, dan bahkan non-formal. Akhirnya  melalui pendidikan, manusia mampu memberi kontribusi yang nyata pada pembangunan nasional secara seksama.
3.2  Saran
Sebagai makhluk sosial yang saling membutuhkan, kami mengajak kepada kita semua untuk selalu serius dalam menjalani pendidikan sehingga terwujudnya bangsa ke arah pembangunan nasional yang lebih baik sehingga terciptanya tujuan utama bangsa ini, yakni masyarakat yang adil dan makmur.






DAFTAR PUSTAKA

Toisuta, Willy, L., Soewadji & Karo-Karo, I.U.1979. Pendidikan Nasional. Jakarta: Kurnia Esa.
Tirtarahardja, U. & Sulo, L. 1995. Pengantar Pendidikan. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.
Mbulu, J. & Setyosari, P.2005. Pengantar Pendidikan
Buchori, Mochtar. 1994. Spektrum Problematika Pendidikan di Indonesia. Yogyakarta: Tiara Wacana.
Tirtarahardja, Umar dan S.L. La Sulo. 2005. Pengantar Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
At-Tahir, Poetra. 2013. “Pendidikan dan Pembangunan Nasioanal”. http://www.slideshare.net/PoetraAtTahir/pendidikan-dan-pembangunan-nasional
Anwar, Syaiful. 2010. “Pendidikan dan Pembangunan Nasional”. Syaiful-Rahayu.comhttp://semutuyet.blogspot.com/2012/11/pendidikan-dan-pembangunan-nasional.html